3 Sebab Larangan Tidur Setelah Shubuh, Begini Penjelasannya
TATSQIF ONLINE – Manusia secara alami terikat dengan ritme alam, pergantian hari dan malam. Aktivitas manusia cenderung terjadi pada siang hari ketika matahari bersinar terang, sedangkan malam memberikan kesempatan untuk beristirahat setelah beraktivitas seharian. Kebutuhan tidur manusia adalah bagian alami dari siklus ini, di mana tubuh dan pikiran membutuhkan istirahat untuk pulih dan memperbarui energi.
Penciptaan siang dan malam oleh Allah subhanahu wa ta’ala tidak hanya menunjukkan kebesaran-Nya dalam mengatur alam semesta, tetapi juga menggambarkan kebijaksanaan-Nya dalam menyediakan kondisi yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Hal ini terttuang dalam Alquran surah Ar-Rum ayat 23:
وَمِنْ اٰيٰتِهٖ مَنَامُكُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَآؤُكُمْ مِّنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّسْمَعُوْنَ
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”
Ayat di atas menjelaskan bahwasanya tujuan Allah SWT menciptakan malam sebagai waktu beristirahat dan siang untuk bekerja. Kedua fenomena alam ini memiliki fungsi yang berbeda untuk kebutuhan manusia.
Manusia berusaha aktif mencari rezeki pada siang hari, dan tidur pada malam hari sebagai bagian dari siklus yang Allah ciptakan. Ayat ini mengajarkan pentingnya memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah untuk mendapatkan pelajaran dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Hikmah Larangan Tidur Setelah Shubuh
Dalam ajaran Islam, Allah SWT juga mengatur waktu-waktu yang dianjurkan dan tidak disarankan untuk tidur bagi hamba-hamba-Nya. Salah satu waktu yang tidak disarankan untuk tidur adalah setelah shubuh, dan ada beberapa alasan mengapa Allah melarang tidur pada waktu tersebut.
Menghalangi Rezeki
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نَوْمُ الصُّبْحَةِ يَمْنَعُ الرِّزْقَ
Artinya: “Tidur pagi itu menghalangi datangnya rezeki,” (HR Ahmad dan Baihaqi).
Hadis ini merupakan sebuah nasihat dari Rasulullah SAW, yang mengajarkan umatnya tentang pentingnya mengatur waktu tidur dengan bijaksana, terutama di pagi hari setelah fajar.
Tidur berlebihan atau terlalu lama pada waktu pagi dapat mengganggu kesempatan untuk melakukan aktivitas produktif yang dapat mendatangkan rezeki. Waktu pagi adalah waktu yang berharga dan penuh potensi untuk memulai berbagai aktivitas, bekerja, dan mencari rezeki.
Tidur berlebihan di pagi hari dapat mengurangi motivasi dan semangat untuk beraktivitas, sehingga dapat menghalangi datangnya rezeki yang seharusnya dapat diraih melalui usaha dan kerja keras.
Dari sudut pandang kesehatan mental dan produktivitas, tidur yang terlalu lama di pagi hari juga dapat mengganggu pola hidup yang sehat dan disiplin. Rasulullah memberikan peringatan ini sebagai bentuk pengajaran kepada umatnya untuk menghargai waktu, dan memanfaatkannya dengan baik untuk kegiatan yang bermanfaat.
Tidak Mendapatkan Keberkahan Doa Rasulullah SAW
Rasulullah SAW bersabda:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُوْرِهَا
Artinya: “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka,” (H.R. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi).
Hadis ini mengandung pesan penting tentang keberkahan pagi hari dalam Islam. Rasulullah SAW berdoa untuk memohon kepada Allah SWT agar memberkahi umatnya di awal hari.
Kehilangan kesempatan untuk menerima doa dari Rasulullah SAW merupakan sebuah kerugian yang perlu dihindari, karena mendapatkan doa beliau adalah suatu karunia yang berharga yang seharusnya menjadi tujuan setiap Muslim.
Pesan yang ingin disampaikan melalui doa ini adalah agar umat Muslim menyadari bahwa keberkahan, kesuksesan, dan segala rezeki yang diperlukan dalam menjalani aktivitas harian berasal dari Allah SWT.
Dengan memohon berkah di pagi hari, dengan keyakinan bahwa setiap Muslim dapat memulai hari dengan semangat, keyakinan, dan harapan bahwa Allah SWT akan memberikan kemudahan dan keberkahan dalam segala hal.
Makna yang tersirat dari doa ini antara lain adalah kesadaran akan ketergantungan hamba kepada Allah sebagai sumber segala kebaikan. Doa ini juga mendorong umat Muslim untuk senantiasa berhubungan dengan Allah dan memohon petunjuk-Nya dalam setiap langkah kehidupan.
Selain itu, doa ini juga menjadi pengingat bahwa memulai hari dengan doa adalah salah satu bentuk ibadah sunnah dalam Islam, sehingga setiap aktivitas mendapat ridha dan berkah dari Allah SWT.
Menyebabkan Kemelaratan dalam Hidup
Mengutip dari terjemahan kitab Ta’limul Muta’allim, bahwa tidur setelah shubuh dapat menyebabkan kemelaratan, ”Demikian pula, tidur di pagi hari dan banyak tidur, keduanya mengakibatkan kemelaratan harta, dan juga kemelaratan ilmu.”
Pertama, kemelaratan harta dapat terjadi karena tidur di pagi hari mengganggu kesempatan untuk beraktivitas dan bekerja secara produktif.
Waktu pagi adalah waktu yang berharga untuk mencari rezeki dan melakukan kegiatan produktif. Jika seseorang terlalu sering tidur di pagi hari, hal ini dapat menghambat kemajuan finansial dan mengakibatkan kesulitan dalam mencapai tujuan ekonomi.
Kedua, kemelaratan ilmu juga bisa terjadi karena tidur di pagi hari menghalangi kesempatan untuk belajar dan mengembangkan pengetahuan.
Pagi hari adalah waktu yang ideal untuk membaca, belajar, atau melakukan aktivitas intelektual. Jika seseorang menghabiskan waktu berlebihan untuk tidur di pagi hari, hal ini dapat menghambat perkembangan intelektual dan membatasi potensi seseorang dalam memperoleh ilmu. Wallahu A’lam
Author: Dede Sobariah (Mahasiswa Ağrı İbrahim Çeçen üniversitesi Turkiye)
Editor: Sylvia Kurnia Ritonga (Founder tatsqif.com)